Jumat, 12 Juli 2013

Kaya, Miskin dan Sikap Hati

Suatu hari aku pernah mendapatkan pertanyaan  ..
Kenapa yah orang yg dekat sama Tuhan, baik2, rajin ke gereja tapi kok hidupnya sengsara, miskin dan ga punya apa2 sedangkan orang yang jahat, koruptor, hidup seenaknya malah kelihatan menikmati hidupnya, kaya raya dan bahagia.

Apa benar begitu?

Apa benar orang yang ikut Tuhan hidupnya pasti lebih sengsara daripada yang jahat? Apakah benar anak Tuhan hidupnya lebih sengsara daripada yang bukan?

Aku sempat merenungkan pertanyaan itu dan berdoa Tuhan aku harus jawab apa yah? >,<

Tiba-tiba aku ingat cerita di Alkitab tentang Janda miskin yang memberikan persembahan (Luk 21:1-4), (Mrk 12 : 41-44)


Image Source : kuasadoa.com


Lukas
21:1 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. 

21:2 Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. 

21:3 Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. 

21:4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya." 



Image Source : sangsabda.wordpress.com


Markus
12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. 

12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. 

12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. 

12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." 


Dari cerita Alkitab di atas mengenai janda miskin yang memberi dari kekurangannya, aku langsung menyadari bahwa Tuhan tidak melihat kekayaan atau materi yang kita miliki di dunia ini, melainkan sikap hati..

Apakah orang kaya pasti hidupnya bahagia? Apakah kekayaan merupakan jaminan kebahagiaan? Apakah orang kaya pasti masuk Surga?

Dalam bagian Alkitab yang lain Tuhan Yesus juga pernah memberikan perumpamaan : lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah. (Mrk 10:25, Luk 18:25, Mat 19:24).

Hal ini menunjukkan bahwa di mata Tuhan, kekayaan duniawi tidak dapat membawa orang untuk masuk Surga, malah cenderung membawa manusia jauh dari Kerajaan Allah. 


Janda miskin memberikan seluruh yang ada padanya menunjukkan ia memiliki 'kekayaan' yang lebih daripada semua orang kaya yg ada di situ. Hanya orang yang 'sangat kaya' yang dapat memberikan seluruh harta yang ia miliki.

Di mata manusia, janda miskin adalah orang yang sengsara, tidak bahagia, serta tidak memiliki apa2, tapi di mata Tuhan ia jauh memiliki segalanya, bahkan tiket termahal yaitu masuk Kerjaan Surga.

Jadi, apakah benar orang yang ikut Tuhan hidupnya pasti lebih sengsara daripada yang jahat?
Tentu saja tidak, orang benar di hadapan Allah memiliki hati yang lurus dan terarah kepada Tuhan. Ketika janda miskin memberikan seluruh yang ia miliki sebagai persembahan, tentunya ia merasa sukacita karena ia dapat memberikan yang terbaik kepada Tuhan, tanpa keraguan ia yakin Tuhan akan memenuhi segala kebutuhannya. 

Inilah sikap hati yang berkenan di mata Tuhan, bukan soal berapa harta duniawi yang kita miliki namun sikap hati yang mampu menempatkan Tuhan sebagai yang utama sehingga kita dapat memberikan yang terbaik bahkan segalanya yang kita miliki serta kepercayaan penuh terhadap penyertaan Tuhan dalam hidup kita.

Selamat memelihara sikap hati ...


Image Source : warungsatekamu.org



Tidak ada komentar:

Posting Komentar