Jumat, 12 Juli 2013

GALAU

Beberapa waktu lalu, seorang teman lama telp dan curhat baru saja diputusin pacarnya. Aku tanya kenapa? Kok bisa? Bukannya kalian ud lama pacarannya? Katanya sudah 6 bulan mereka LDR, dia di Jakarta sedangkan pacarnya di Jogja. Katanya selama 6 bulan itu, dia baru menghubungi pacarnya yg di Jogja tidak lebih dari 3x.. HAH? aku sampe kaget. pantas lah u diputusin hahhahahahaha .. jadi cowo kok cuek bener, u masih niat atau ga seh?  klo gw yg jadi cewe u malah mungkin ga usah nunggu 6 bulan ud gw putusin, hahahhahaaha .. *curhat dengan orang yg salah, malah dihakimi* :p

Singkat cerita, dia curhat panjang lebar dan sekarang nelangsa banget sampe rasanya separuh jiwanya ud hilang.. mau ngapa2in juga ga ada semangat.. kerjaan nangis seharian *nah loh ini sebenernya cowo atau cewe seh* hahahahahhaa *orang sedih kok malah diketawain* dan dia ud ga tahu lagi apa yang musti dia lakukan, karena menurut dia selama ini dia kerja keras demi membangun masa depan bersama cewenya *hadeuuu manis bener kata2nya* >,<

Dari curhat2 itu, dia sempat melontarkan kalimat .. "emang u bisa galau juga? u kan ud nikah, punya suami, punya anak" ... eiitss, tunggu dulu.. memangnya galau itu cuma milik orang2 single atau jomblo atau yg ga kunjung2  nikah? Aku cuma senyum aja n dalam hati bilang.. helloooo percuma deh omong panjang lebar mengenai kegalauan rumah tangga sama seorang cowo yg lg patah hati ditinggal cewenya n merasa dirinya yg  paling menderita di seluruh dunia n jaman >,<

Nah, dari hasil obrol2 sama si temen ini..
Aku jadi berpikir.. Memang bener yah selama manusia itu hidup ga pernah lepas dari yg nama bekennya sekarang GALAU..
Coba perhatikan..
Orang yang masih jomblo galau karena ga kunjung dapat2 pacar
Orang yang lg pacaran galau karena ga kunjung2 dilamar
Orang yang lg putus cinta galau karena merasa separuh jiwanya ilang *ya elaah kaya lagu aja*
Orang yang lg persiapan pernikahan galau karena dag dig dug takut pilihannya menikah salah
Orang yang ud menikah galau juga kok belum hamil2
Orang yang hamil galau juga menunggu detik2 melahirkan
Orang yang sudah punya anak pun galau karena ngurus anak ternyata ga gampang
Orang yang .... dan seterusnya silahkan tambahkan sendiri

Jadi, sebenernya manusia hidup itu ga pernah lepas dari yang namanya problematika *gayaaa bahasanya* hahahahaha alias masalah alias sesuatu yang bikin GALAU

Sebenernya klo dari sudut pandangku, GALAU itu berguna juga loh.. Dengan GALAU kita bisa maju alias step forward dan menentukan langkah apa yang harus diantisipasi, diperbaiki atau dicapai..

Cuma orang meninggal yg ud ga bakal ngerasa GALAU, jadi selama kita hidup selamat ber-GALAU ria dan ambi hikmah dibalik itu semua dengan keyakinan ... Tuhan menjadikan segala sesuatunya indah dan tepat pada waktuNya ..

AMIN



Kaya, Miskin dan Sikap Hati

Suatu hari aku pernah mendapatkan pertanyaan  ..
Kenapa yah orang yg dekat sama Tuhan, baik2, rajin ke gereja tapi kok hidupnya sengsara, miskin dan ga punya apa2 sedangkan orang yang jahat, koruptor, hidup seenaknya malah kelihatan menikmati hidupnya, kaya raya dan bahagia.

Apa benar begitu?

Apa benar orang yang ikut Tuhan hidupnya pasti lebih sengsara daripada yang jahat? Apakah benar anak Tuhan hidupnya lebih sengsara daripada yang bukan?

Aku sempat merenungkan pertanyaan itu dan berdoa Tuhan aku harus jawab apa yah? >,<

Tiba-tiba aku ingat cerita di Alkitab tentang Janda miskin yang memberikan persembahan (Luk 21:1-4), (Mrk 12 : 41-44)


Image Source : kuasadoa.com


Lukas
21:1 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. 

21:2 Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. 

21:3 Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. 

21:4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya." 



Image Source : sangsabda.wordpress.com


Markus
12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. 

12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. 

12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. 

12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." 


Dari cerita Alkitab di atas mengenai janda miskin yang memberi dari kekurangannya, aku langsung menyadari bahwa Tuhan tidak melihat kekayaan atau materi yang kita miliki di dunia ini, melainkan sikap hati..

Apakah orang kaya pasti hidupnya bahagia? Apakah kekayaan merupakan jaminan kebahagiaan? Apakah orang kaya pasti masuk Surga?

Dalam bagian Alkitab yang lain Tuhan Yesus juga pernah memberikan perumpamaan : lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah. (Mrk 10:25, Luk 18:25, Mat 19:24).

Hal ini menunjukkan bahwa di mata Tuhan, kekayaan duniawi tidak dapat membawa orang untuk masuk Surga, malah cenderung membawa manusia jauh dari Kerajaan Allah. 


Janda miskin memberikan seluruh yang ada padanya menunjukkan ia memiliki 'kekayaan' yang lebih daripada semua orang kaya yg ada di situ. Hanya orang yang 'sangat kaya' yang dapat memberikan seluruh harta yang ia miliki.

Di mata manusia, janda miskin adalah orang yang sengsara, tidak bahagia, serta tidak memiliki apa2, tapi di mata Tuhan ia jauh memiliki segalanya, bahkan tiket termahal yaitu masuk Kerjaan Surga.

Jadi, apakah benar orang yang ikut Tuhan hidupnya pasti lebih sengsara daripada yang jahat?
Tentu saja tidak, orang benar di hadapan Allah memiliki hati yang lurus dan terarah kepada Tuhan. Ketika janda miskin memberikan seluruh yang ia miliki sebagai persembahan, tentunya ia merasa sukacita karena ia dapat memberikan yang terbaik kepada Tuhan, tanpa keraguan ia yakin Tuhan akan memenuhi segala kebutuhannya. 

Inilah sikap hati yang berkenan di mata Tuhan, bukan soal berapa harta duniawi yang kita miliki namun sikap hati yang mampu menempatkan Tuhan sebagai yang utama sehingga kita dapat memberikan yang terbaik bahkan segalanya yang kita miliki serta kepercayaan penuh terhadap penyertaan Tuhan dalam hidup kita.

Selamat memelihara sikap hati ...


Image Source : warungsatekamu.org



Selasa, 09 Juli 2013

Pelayanan Perempuan yang Bersuami

Dalam suratnya, Paulus berkata di dalam 1 Kor 7: 34 bahwa :
Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. 

Aku ingat beberapa waktu yang lalu, ketika aku baru menikah dan kemudian hamil, aku seringkali menerima pertanyaan dari beberapa orang apakah aku ga rindu untuk melayani lagi di gereja? Maklum semasa single aku terbilang cukup aktif dalam pelayanan di gereja. Aku dulu aktif dalam kegiatan koor  wilayah dan kategorial, legio maria, kegiatan2 kategorial gereja, mengajar anak2 kursus bahasa inggris di gereja termasuk pula rajin mengikuti acara2 kegiatan gereja macam Persekutuan Doa, Pray and Worship dll..

Kalau ditanya apakah aku ga rindu? Tentu saja aku rindu. Apalagi dulu hampir setiap hari aku berkegiatan .. aku rindu sekali untuk mengikuti kegiatan Pray and Worship.. rindu untuk dapat kembali memuji Tuhan dengan sepenuh hati dalam kegiatan koor. Rindu untuk mengikuti Persekutuan Doa, terutama pembahasan Alkitab.. :) aku senang sekali ikut PD yang membahas mengenai perikop Alkitab.. aku selalu merasa mendapatkan berkat setiap kali mengikutinya. Ada sukacita di dalamnya.

Namun siapa yang tahu mengenai kerinduan itu? :) Tentu aku tidak bisa menyalahkan situasiku. Aku juga tidak bisa menyalahkan suara2 sumbang yang mengatakan aku sudah tidak mau lagi melayani Tuhan, sudah tidak mau lagi menyumbangkan suaraku dalam koor, sudah tidak pernah aktif lagi berkegiatan. Aku sedih ketika mendengarkan komentar2 yang miring tentang keputusan yang aku ambil, yakni berhenti koor dan membatasi diri dalam berkegiatan. 

Saat aku sedih dan kecewa dengan suara2 sumbang tersebut, aku sadar Tuhan meneguhkanku dan menghiburku, aku teringat nas Alkitab di dalam 1 Kor 7 : 34  

"Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya."

Saat itu aku langsung tersadar bahwa pelayanan itu tidak harus yang nampak di gereja atau berbau gerejawi, pelayanan di dalam keluarga pun bernilai di mata Tuhan, bahkan Alkitab mencatat perempuan yang bersuami memusatkan perhatiaannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

Kini, aku tidak lagi sedih jika mendengarkan suara2 sumbang karena aku tahu apa yang Tuhan kehendaki, aku menyadari bahwa di dalam menjalani panggilan berkeluarga ini tidaklah mudah, penuh dengan batu2 tajam dan terjal namun ketika kita mengijinkan Tuhan hadir di tengah2 keluarga yang kita bina maka semua permasalahan dan tantangan pasti ada jalan keluarnya. 


Selamat melayani :)

Senin, 08 Juli 2013

Tuhan Tidak Pernah Lupa Dan Berhutang

Ini kesaksianku mengenai Tuhan yang tidak pernah berhenti membuat hidupku penuh dengan keajaiban melalui rahmatNya.
Sebenarnya ini cerita sudah cukup lama namun baru sempat aku tuliskan di blog ini sekarang..
Malam Kamis Putih 2011 lalu, tepatnya setelah selesai tuguran. Tiba-tiba banyak orang yang bergumam kalau ada kebakaran di daerah dekat rumahku. Sontak aku kaget dan langsung lari pulang sekencang2nya.
Di sepanjang perjalanan pulang, aku banyak bertubrukan dengan orang2 yg juga berlarian, banyak diantara mereka yang berlari2 sambil membawa barang2.
Kebetulan rumahku jaraknya tidak jauh dari gereja. Masih berada di lingkungan daerah yang sama.
Jantung ku berdegup kencang sekali, aku takut terjadi sesuatu di rumahku. Aku mencoba telp ke rumah namun tidak ada yang mengangkat, aku coba telp ke HP mama dan pembantu rumahku juga tidak diangkat, aku jadi bertambah khawatir.
Setelah beberapa saat, akhirnya aku sampai di rumah. ternyata Mama dan pembantu rumahku sedang keluar melihat kebakaran, pantas saja tidak ada yang mengangkat telp.
Untunglah kebakaran nya tidak sampai meluas ke rumahku dan setelah beberapa jam pemadam kebakaran berhasil memadamkan api. Malam itu aku sulit tidur karena sempat kaget, mungkin adrenalinku meningkat sehingga jadi sulit tidur.

Pagi harinya, di hari Jumat Agung, aku pagi2 jalan berangkat ke gereja mau ikut jalan salib sebelum sore harinya mau ikut ibadat Jumat Agung. Enaknya rumah berdekatan dengan gereja yah ^___^ jadi rajin ke gereja ^^. Pulang dari ibadat Jalan Salib, di tengah jalan dekat rumah, tiba2 aku bertemu dengan seorang ibu muda yang sedang menggendong anak laki2nya. Tiba2 dia senyum dan menghampiri aku, ternyata ibu itu salah satu warga yang rumahnya kena kebakaran semalam. Ia minta sumbangan katanya "Tolong ci semalam rumah saya habis terbakar." Karena kasihan. tanpa pikir panjang, aku langsung buka dompet dan mengambil sejumlah uang. Aku masih ingat nominal nya :) Setelah itu aku sangat terkejut karena Ibu itu langsung sujud sampai ke kaki ku dan berkali2 mengucapkan terima kasih. Aku masih ingat, Ibu itu sempat memanjatkan doa untukku, katanya semoga nci dibalas kebaikannya berkali2 lipat sama Allah dan sukses selalu."
Aku sampai ga enak banget saat itu karena si Ibu sampai sujud2 segala. Aku sampai bilang duuuh gpp Bu sambil membantunya berdiri. Setelah itu si Ibu pergi dengan anak laki2nya yang digendong itu.

Aku sudah melupakan kejadian itu, sampai beberapa bulan kemudian, aku iseng2 mencoba usaha menjual pernik2 fancy character. Usaha ini benar2 aku mulai tanpa modal, aku tanpa sengaja menemukan vendor yang menjual ini untuk para re-seller. Awalnya aku iseng saja mencoba tanpa banyak berharap. Aku pun mengerjakannya sambilan ketika senggang di kantor ^_____^ ketahuan deh suka nganggur di kantor.. hahhahaha... Tanpa aku duga2 ternyata usaha ini benar2 memberikan aku rejeki tambahan.. di luar dugaan produk yang aku jual itu sedang booming .. Guess .. what's the product? It's Angry Bird ^^ Ga nyangka yah si burung merah dan babi hijau ini bisa memberikanku rejeki..
Yang paling mengagumkan dari kejadian ini adalah jumlah keuntungan dari produk pertama yang aku jual jumlahnya sama persis dengan jumlah nominal yang aku berikan pada Ibu yang menggendong anaknya pas hari Jumat Agung itu.

Aku tidak pernah menyadari hal ini, sampai pada suatu saat aku mengukuti Persekutuan Doa, di sana membahas thema tentang Tuhan yang tidak pernah lupa dan berhutang..
Aku lupa kitab, ayat dan pasal yang diajarkan terpaut dengan hal ini. Tapi yang pasti thema yang dibawakan pada saat itu sangat mengena di hati dan aku pun langsung disadarkan akan kebesaran, kemurahan hati Tuhan yang tidak pernah lupa dan berhutang.. Bukan berarti aku mengharapkan balasan atau keuntungan dari Tuhan atas apa yang aku berikan, namun aku belajar bahwa Apa yang kamu tabur itu pula yang akan kamu tuai bahkan berkali2 lipat.



Selamat menabur dalam kerendahan hati dan suka cita :)




To Love Than To Be Loved

Dalam doa Santo Fransiskus dari Asisi terdapat kalimat "to love than to be loved".. atau lebih baik mencintai daripada dicintai. Sebagai manusia, cinta adalah sebuah kebutuhan. Cinta tidak selalu dihubungkan dengan cinta dengan lawan jenis, cinta dapat lebih luas artinya. Cinta kepada sesama dan lingkungan,cinta kepada orang tua, anak, keluarga dll . Santo  Fransiskus dari Asisi pun dekat dengan lingkungan, bahkan hewan2 di hutan dapat berbicara dengannya, Wow luar biasa makna cinta ini :) bahkan hewan pun dapat merasakan cinta yang disampaikan oleh Santo Fransiskus.

Kali ini aku bukan ingin berbicara mengenai cinta lingkungan hidup ataupun hewan :) Aku ingin berbicara mengenai bagaimana kita mencintai diri kita sendiri, bahagia dengan diri kita, bahagia dengan  hidup kita, sehingga bisa memancarkan energi positif bagi lingkungan kita.

Aku belajar bahwa ternyata mencintai itu tidak mudah.. Saat kita merasa kita sudah berusaha berbuat dan memberikan yang terbaik, ternyata tidak pernah cukup untuk orang yang kita cintai. Aku belajar bahwa sebelum kita mencintai orang lain pertama2 kita harus bisa belajar mencintai diri kita sendiri dahulu, bukan maksudnya cinta diri sendiri dalam artian egois, melainkan kita bahagia, menerima, mensyukuri, mengasihi hidup dan diri kita adanya sesuai yang sudah Tuhan anugerahkan.

Aku belajar bahwa ketika kita bahagia dengan diri kita, bahagia menjalani hari2, bahagia atas apa yang sudah Tuhan anugerahkan dalam kita, orang2 yang kita kasihi pun merasakan bahagia. Kita perlu menjadi pribadi yang utuh, menjadi gelas yang penuh untuk dapat mengisi tangki cinta orang yang kita kasihi dengan kepenuhan kita, jika tidak malah akan saling mengeringkan satu sama lain.

Janganlah dulu berfokus bagaimana kita mencintai orang lain sebelum kita dapat mencintai diri kita sendiri. Seorang yang terluka hatinya, insecure terhadap dirinya sendiri tidak akan pernah dapat mencintai dengan penuh karena dia mengisi dari kekosongannya. Kita perlu menjadi penuh dahulu baru kita dapat mengisi tangki cinta orang lain :)

Jadilah ibu yang bahagia bagi anak2 kita
Jadilah istri yang bahagia bagi suami kita
Jadilah anak yang bahagia bagi orang tua kita


Selamat berbahagia :)

Jumat, 26 April 2013

Mencintai tidak harus memiliki

Suddenly terlintas kalimat itu : cinta tidak harus memiliki..

Well..
Duluuuu banget aku sering ngejek orang yg bilang : cinta ga harus memiliki and gw bakal balas dengan bilang heay, kalimat itu hanya untuk orang2 loser alias orang yg ga berhasil mendapatkan cintanya.
Karena menurut gw, ketika kita mencintai seseorang kita akan berusaha membahagiakan orang tersebut, bagaimana mungkin kita bisa membahagiakan orang tersebut kalau kita tidak bersamanya?
Mendoakannya dan melihatnya berbahagia bersama orang lain? Mmmm, apa donk namanya kalau bukan loser.. hehehe jahat banget yah omong nya..

Tapiii akhir2 ini aku merasa hal itu ga begitu buruk, maksudnya adalah mendoakan orang lain bahagia itu kan sesuatu yang baik, apalagi kalau melihatnya hidup bahagia.. hal itu membuat kita juga turut merasa bahagia, bukannya itu arti mencintai yg sesungguhnya? Pengorbanan..
Bahkan beberapa orang sengaja tidak memperlihatkan pengorbanannya demi melihat orang yg dicintainya bahagia. 

Mmm... officially kayanya malam ini aku mulai setuju dengan kalimat : cinta tidak harus memiliki.. 

Love you :)

Jumat, 27 April 2012

Aku Percaya ...

Dituliskan pertama kali : January 2012

Ketika saya membaca pertanyaan dari salah seorang saudari Katolik di situs www.katolisitas.org,
Saya merasakan adanya kerinduan dan dorongan untuk mensharingkan pengalaman rohani saya yang saya harap dapat menjadi kesaksian akan iman saya selama ini :) 
Saya merasa apa yang dialami saudari tersebut hampir sama dengan yg saya alami dan saya berharap kesaksian ini juga bisa memberikan peneguhan bagi orang lain yang membutuhkan :


Matthew 7:7-8

“Ask and it will be given to you; seek and you will find; knock and the door will be opened to you. For everyone who asks receives; the one who seeks finds; and to the one who knocks, the door will be opened."


(sumber tanya jawab : http://katolisitas.org/)
 
Shalom Pengasuh Katolisitas
Saya ada beberapa pertanyaan yang akhir2 ini sering menyebabkan saya berselisih pendapat dgn keluarga saya :
1. Salahkah jika seorang Katolik tidak beriman kpd Bunda Maria ? Saya slm hampir 27 th hidup saya hanya waktu ketika ikut Legio Maria saja, saya berdoa rosario (itupun krn memang aturannya spt itu, dan saya ikut Legio Maria krn diajak teman dan saya suka kegiatan di sana, tp tidak menyebabkan saya beriman kepada Maria). Keluarga saya adl Katolik yg taat sudah turun temurun dan saat baru2 ini mereka mengetahui hal itu, mereka mengatakan saya aneh dan seolah2 di luar jalur. Menurut Tante saya yg terutama adl Doa Salam Maria, krn doa Salam Maria sdh mencakup doa kepada Bapa Putera Dan Roh Kudus. Doa kepada Maria ini sampai saat ini msh sulit saya jalani (tdk pernah), krn memang tdk saya imani, sejak kecil sampai saat ini saya langsung berdoa pada Bapa & Yesus, saya merasakan hadirat-Nya dan saya pun ditolong (slalu ada pertolongan Tuhan dlm hidup saya, tanpa berdoa salam Maria).
2. Ada satu hal yg membuat saya tidak mengerti, saya selalu merasa bosan saat mengikuti Perayaan Ekaristi pdhl saya sangat menyadari akan sengsara & wafat Yesus utk menebus dosa manusia. Bahkan setiap hari saya menyadari hal itu, selalu teringat hal itu membuat saya lbh mampu mengendalikan diri dlm kehidupan sehari2. Tapi kenapa saya selalu bosan dan hampa saat Perayaan Ekaristi ? Justru saya merasa sukacita dan merasakan hadirat Allah saat saya mengikuti Persekutuan Doa yg diadakan seusai Misa. Saya merasa benar2 berada di sekeliling orang yg mau dekat dgn Tuhan, saya merasakan benar2 berada di antara saudara2 rohani dlm Kristus. Apakah hal ini dikarenakan ruang Gereja yg terlalu besar & umat yg terlalu banyak saat Perayaan Ekaristi sehingga umat2 saling cuek, paling hanya saling memberi salam & senyum satu sama lain saat Natal atau Paskah? Sedangkan di Persekutuan doa paling banyak yang hadir 20-30 org dan semua yg hadir walau tidak slalu saling kenal tapi berlaku seperti layaknya saudara2 seiman dlm Kristus.
Mohon pencerahannya, jd saya jg dapat introspeksi iman & diri saya dan dpt mulai membangun kerinduan akan Perayaan Ekaristi.

Terima Kasih.

Jawaban :



Terima kasih atas pertanyaannya tentang Bunda Maria dan Ekaristi. Kalau seorang Katolik tidak berdoa bersama dengan Bunda Maria dia dapat saja masuk ke Sorga – kalau dia tidak menentang ajaran-ajaran tentang Bunda Maria dan tetap mempunyai kerendahan hati. Namun, di satu sisi, umat Katolik yang tidak mau dekat dengan Bunda Maria sebenarnya rugi sendiri. Hal ini sama seperti kita tidak mau dekat dengan pastor atau suster yang terkenal suci, seperti St. Padre Pio atau yang terberkati Paus Yohanes Paulus II, yang terberkati Bunda Teresa dari Kalkuta. Padahal kita tahu kalau kita dekat dengan mereka, maka kalau kita minta mereka mendoakan kita, mereka akan benar-benar mendoakan kita. Dan karena kita percaya bahwa doa orang benar adalah besar kuasanya (lih. Yak 5:16; Ams 15:29), maka kita mau agar orang-orang benar dapat menemani perjalanan kehidupan spiritualitas kita. Nah, tidak ada orang yang lebih benar daripada Bunda Maria – tentu saja terkecuali Yesus sendiri. Kalau Bunda Maria dipandang baik sebagai Bunda Allah, maka siapakah kita yang tidak mau menerima Bunda Maria sebagai ibu kita. Perjalanan kehidupan spiritualitas kita akan menjadi lebih indah dengan Allah Trinitas, Bunda Maria dan semua orang kudus ada bersama dengan kita. Dan hal ini telah dibuktikan dalam kehidupan para kudus di sepanjang sejarah Gereja.
Bapa kami adalah doa yang paling sempurna, seperti yang telah dijabarkan dalam artikel ini – silakan klik. Kita juga melihat dalam Misa doa Bapa Kami dipanjatkan namun tidak ada doa Salam Maria. Meskipun demikian, doa Salam Maria adalah doa yang sungguh Alkitabiah, dan lebih Alkitabiah daripada semua doa-doa spontan yang kita panjatkan. Anda dapat melihatnya dalam tiga artikel dan tanya jawab ini – klik ini, silakan klik dan ini juga. Jadi, kita harus menyadari bahwa kedekatan kita dengan Bunda Maria bukanlah untuk menggantikan Yesus. Yesus menginginkan agar kita menerima Maria sebagai ibu kita (lih. Yoh 19:27) dan membiarkannya untuk tinggal di hati kita dan kita juga dititipkan oleh Yesus kepada perlindungan Maria (lih. Yoh 19:26). Dan dalam kapasitasnya sebagai ibu, maka Maria tidak akan membiarkan kita semua hanya datang kepadanya, namun dengan keibuannya, dia akan menuntun kita untuk lebih dekat dan mengasihi Puteranya, Yesus. Jadi, biarlah kita membuka hati kita dan mengundang Maria untuk menjadi ibu kita, sehingga kita akan semakin mengasihi Yesus.
Bentuk doa dan penyembahan yang tertinggi adalah dalam Sakramen Ekaristi, karena Yesus menginginkan agar Dia dikenang dengan cara itu, di mana dalam perayaan Ekaristi, misteri Paskah Kristus dihadirkan kembali. Dalam perayaan Ekaristi terkandung keseluruhan Kristus, karena Kristus hadir secara nyata – tubuh, darah, jiwa dan ke-Allahan. Silakan membaca beberapa artikel tentang Ekaristi di sini – silakan klik. Kalau kita merasa bosan dalam menghadiri Ekaristi, maka sudah seharusnya kita minta kepada Tuhan agar Dia memberikan kita hati yang baru agar kita dapat semakin mengasihi Ekaristi. Di sisi yang lain, kita harus melakukan bagian kita, yaitu agar semakin memperdalam pengertian kita akan Ekaristi. Kalau kita semakin tahu tentang makna Ekaristi, maka kita akan semakin mengasihi Ekaristi. Kita juga jangan terjebak pada paradigma bahwa seolah-olah iman adalah masalah perasaan. Anda dapat membaca tentang topik ini di sini – silakan klik. Yang perlu disadari adalah persekutuan doa tidak dapat menggantikan Ekaristi. Seharusnya, semakin kita bertumbuh dalam spiritualitas tertentu – baik karismatik, doa meditasi, brevier, dll – hati kita akan semakin mengasihi dan terarah pada Ekaristi, karena Ekaristi adalah sumber dan puncak kehidupan kristiani. Demikian jawaban yang dapat saya berikan dan semoga dapat membantu.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org




-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kesaksian iman-ku :

Pada tahun 2005 saya bergabung dalam pelayanan Legio Maria di paroki saya. Saya sangat senang sekali dengan berbagai pelayanan yang bisa dilakukan bersama teman2 di presidium Legio Maria. Saya senang karena di sana saya merasakan bentuk pelayanan langsung bagi orang yang papa miskin, terbuang, sakit, dll, dst ..

Namun, saya tidak sedikit pun merasakan dekat dengan Bunda Maria. Meskipun setiap minggu, kami pasti berdoa rosario dan menjadikan Bunda Maria teladan di dalam pelayanan2 yg kami lakukan. Singkat kata saya terus melakukan pelayanan di Legio Maria namun tidak membuat saya merasakan dekat dengan Bunda Maria.

Pada tahun 2007, saya dikenalkan dan diajak oleh teman kantor ke Persekutuan Doa yg tepat berada di sebelah kantor saya. Pertama kali ke sana saya tidak tertarik alias biasa saja. Menurut para pelayan/hamba Tuhan di sana, PD tersebut terbuka bagi denominasi gereja mana pun termasuk Katholik, bahkan menurut mereka tidak menutup kemungkinan mereka mengundang Romo untuk membawakan Firman Tuhan. Karena penjelasan tersebut, saya merasa aman dan jadi sering ke sana. 

Setelah satu tahun saya rutin mengikuti PD yang diadakan setiap Jumat siang tersebut, tapi saya tidak pernah melihat ada Romo yg membawakan. Dalam hati saya, ya sudahlah selama pengajarannya tidak menyimpang atau sesat. Toh kebetulan saya juga sangat senang sekali membaca Alkitab dan renungan harian sedari SMP. 

Dari PD tersebut saya merasa banyak sekali pelajaran2 tentang Firman Tuhan yang selama itu belum pernah saya terima dari gereja Katholik (setidaknya saya merasa begitu saat itu). Lambat laun saya jadi jatuh cinta dengan PD tersebut. Saya merasakan siraman rohani yang luar biasa setiap kali selesai PD baik melalui lagu2nya yang menyentuh hati, sharing Kitab Suci dan kotbah dari Hamba Tuhan nya sungguh sering kali saya rasakan menjawab doa2 serta meneguhkan saya. Kalau disingkat sepertinya saya jatuh cinta dengan Tuhan Yesus kembali saat itu. Saya jadi tambah rajin dan giat membaca Alkitab, haus untuk mencari tahu segala hal tentang apa yang tertulis di Alkitab.

Sejak saya dibaptis katolik tahun 1997 (saya baptis dewasa) saya memang baru belajar tentang agama katolik sejak katekumen. Itu pun hanya masuk kiri keluar kanan alias tidak ada yang benar2 saya hayati pengajarannya. Saya memilih untuk dibaptis Katholik karena setiap saat Mama saya mengajak saya ziarah goa Maria ke mana2.. dimanapun kami ziarah kami diterima oleh gereja Katholik setempat dan bisa misa bersama umat katholik lainnya. Hal itu lah yang sering menggetarkan hati saya. Saya merasa luar biasa sekali agama Katholik ini, dimanapun saya berada gereja nya selalu terbuka dan kami bisa berdoa di dalamnya bahkan misa bersama umat lainnya .. Persatuan dan persekutuan yg luar biasa menurut saya, karena itu lah saya memilih dibaptis Katholik meskipun lingkungan saya sejak lahir didominasi oleh agama Kristen.

Dengan bekal motif yang sederhana (namun sesungguhnya luar biasa) tersebut serta minimnya pengetahuan tentang Gereja Katholik, saya menjadi orang yg selalu haus mau belajar tentang agama Katholik. Saya banyak membeli buku2 tentang orang kudus, buku2 rohani, dll dst yang saya lihat bagus di Toko Buku tanpa memandang itu keluaran resmi gereja Katholik atau bukan. Karena itu lah saya merasa mendapat jawaban Tuhan atas kehausan saya tersebut di Persekutuan Doa tersebut.

Setelah satu tahun (2007-2008) saya aktif mengikuti PD tersebut, saya akhirnya mengenal seorang Hamba Tuhan di PD tersebut yang memiliki karunia profetik (bisa mendengar suara Tuhan langsung). Pendeta ini banyak kali mendoakan orang2 yg menghadiri PD tersebut. (Saya rasa mirip sekali metode nya dengan Romo Yohanes yang ada di Cikangere) Dan Pendeta ini sudah sering sekali membantu saya di dalam segala pergumulan saya saat itu. Mungkin tidak bisa disebutkan satu per satu saking banyaknya ia membantu saya. Tentu saja membantu yg positif seperti mendoakan, memberikan nasihat dan lain2. Saya merasa pendeta ini kok bisa tahu persis apa yg saya alami dan dia bilang itu karena Tuhan sendiri yg menyampaikan nya kepada dia karena itu setiap kali mendoakan saya , dia selalu bisa menyampaikan kata2 yg pas untuk meneguhkan saya.

Singkat kata, setelah 1 tahun lebih saya mengenal pendeta tersebut dan semakin aktif mengikuti PD tersebut, pada suatu hari pendeta tersebut bilang ke saya ketika dia mendoakan saya :
“Astrid, Tuhan Yesus bilang kamu mendua hati. Dan Tuhan tidak suka.”
Saya bingung dan balik bertanya, “Mendua gimana Pak? Saya rasanya ga selingkuh dari pacar saya deh.”
Lalu dia jawab : “Bukan.. Tuhan Yesus mau kamu hanya berdoa kepadaNya bukan kepada yang lain juga karena itu mendukakan hati Tuhan”
Deg.. saya kaget dia bilang gitu..
Trus dia melanjutkan : “Kamu sering doa ke Maria yah? Tuhan Yesus ga suka. Udah kamu ga suka berdoa2 lagi ke Maria, ga usah sebut2 namanya lagi sedikitpun.”

Dia juga pernah menyampaikan ke saya : “Tuhan suka dengar kamu nyanyi itu talenta kembangkan saja di situ” karena kebetulan saya memang ikut koor sudah lama sampai sekarang bahkan sebelum saya gabung di Legio Maria saya ud aktif di koor.

Setelah dia berkata begitu, saya jadi bingung dan terus menerus memikirkan apakah itu benar suara Tuhan. Saya saat itu memang tidak punya komunitas katholik dan tidak punya teman katholik yg bisa membimbing saya.

Akhirnya saya berdoa dan terus berdoa mohon petunjuk Tuhan. Sampai suatu malam saya bermimpi saya menghancurkan kepala patung Bunda Maria yang ada di kapel. Setelah terbangun saya bingung dan diskusi dengan Mama saya.

Mama saat itu merasa sedih kenapa saya harus menjauhi Bunda Maria , namun Mama bilang coba kamu doakan saja lagi.

Akhirnya dengan berat hati (tidak benar2 lega saat itu), saya memutuskan untuk keluar dari Legio Maria, berhenti berdoa Salam Maria, bahkan berhenti menyebut Bunda Maria.
Saya sampai menghadap Romo Paroki saat itu karena untuk keluar dari Legio Maria ga semudah itu apalagi saya menjabat wakil Ketua presidium.
Kalimat Romo Paroki saat itu persis maknanya dengan apa yg pembimbing situs katolisitas.org  sampaikan terhadap jawaban di atas :  umat Katolik yang tidak mau dekat dengan Bunda Maria sebenarnya rugi sendiri. Hal ini sama seperti kita tidak mau dekat dengan pastor atau suster yang terkenal suci, seperti St. Padre Pio atau yang terberkati Paus Yohanes Paulus II, yang terberkati Bunda Teresa dari Kalkuta. Padahal kita tahu kalau kita dekat dengan mereka, maka kalau kita minta mereka mendoakan kita, mereka akan benar-benar mendoakan kita. Dan karena kita percaya bahwa doa orang benar adalah besar kuasanya.

Namun akhirnya saya tetap bulat tekad dan memutuskan keluar dari Legio Maria namun tetap Katholik dan tetap pelayanan di Koor sampai sekarang.
Waktu itu saya ingat saya tidak benar2 yakin akan keputusan saya. Saya tetap berdoa kepada Tuhan : Ya Tuhan jika ini memang kehendak Tuhan, semua akan berbuah baik pada akhirnya. Apa yang dari padaMu itu pasti yang bertahan. Mohon bimbinganMu Tuhan dan jangan biarkan saya tersesat.

Setelah itu saya jalani hari2 seperti biasa, tetap rutin ikut PD, tetap ekaristi, tetap koor seperti biasa.

Pada akhir tahun 2008 saya akhirnya mengenal komunitas muda katholik (CHOICE) dan mencoba menghayati nilai2 yang diajarkan di sana. Saya betul2 mendapatkan komunitas yang selama ini saya rindukan. Bisa mengenal pasutri2, teman2 sebaya dan kaum muda mudi yang seiman. Saya jadi seperti mendapat komunitas yang bisa mensharing iman yg sama. Ada begitu banyak pula kegiatan-kegiatan yang bisa menjadi wadah bagi saya dalam menghayati apa yang sebenarnya diajarkan di gereja Katholik. 

Begitu pula, saya akhirnya mengenal situs katolisitas.org ketika salah seorang teman mengirimkan link yang berisi kesaksian2. Dari sana saya semakin menyadari bahwa gereja Katholik sungguh merupakan gereja yg “kaya”.

Selama ini saya senang ikut PD dari gereja Kristen namun ternyata di Katholik pun ada banyak PD yang diadakan bahkan PD untuk Muda Mudi pun banyak.
Bukan Cuma PD, bahkan PW (Pray and Worship) pun ada.
Selama ini saya senang merenungkan firman Tuhan dan merasa hanya di PD Kristen saya bisa belajar Alkitab, tapi ternyata di Katholik pun ada.
Selama ini saya suka bingung kalau ikut gereja Kristen yg satu dengan yang lain kadang suka beda2 dalam menjawab pertanyaan saya tentang Alkitab. Tafsiran mereka akan satu perikop suka berbeda, namun di situs katolisitas.org saya menemukan banyak jawaban akan pertanyaan2 yang sering saya lontarkan selama ini dengan dasar yang bisa dipertanggung jawabkan.

Sampai akhirnya inilah titik  point dari kesaksian iman saya akan Katholik. Seperti doa saya dahulu ketika memutuskan tidak berdoa bersama Bunda Maria lagi :

“Ya Tuhan jika ini memang kehendak Tuhan, semua akan berbuah baik pada akhirnya. Apa yang dari padaMu itu pasti yang bertahan. Mohon bimbinganMu Tuhan dan jangan biarkan saya tersesat.”

Saat ini, PD yang suka saya ikuti di sebelah kantor sudah tidak ada lagi, Mereka pindah gedung di tempat yang jauh dari kantor saya sekarang.
Pendeta yang menyuruh saya berhenti berdoa dan menyebut Bunda Maria kini tidak kedengeran lagi ada di mana.
Saya pernah tanyakan ke PD tersebut katanya sudah tidak pernah muncul. Saya pernah mencoba menghubungi pun tidak ada tanggapan.

Sebaliknya dari komunitas katholik yang saya ikuti saat ini, saya semakin banyak belajar dan terus bertumbuh. Begitu pun Tuhan mengijinkan saya mengenal website yg membangun iman dan  membuat  saya  merasakan dekat dengan Bunda Maria, merasakan Bunda yang menyertai setiap pergumulan saya dan berdoa untuk saya.

Terutama karena saya sedang mempersiapkan pernikahan saya. Saya merasa kedekatan dengan Bunda Maria dan Ia mengerti apa yang menjadi pergumulan saya.
Saya semakin merasakan kehadiran Bunda Maria ketika membaca kisah pernikahan di Cana, Bunda Maria yang peka kebutuhan mempelai akan anggur.
Saya yakin Bunda pun akan selalu menyertai saya dan pasangan saat pernikahan kami nanti karena Bunda selalu peka akan kebutuhan anak-anakNya dan mendoakannya kepada Yesus.

Sungguh, Tuhan sudah menjawab doa saya pada hari itu. Apa yg dari padaNya itu pasti yang akan bertahan dan Ia tidak pernah membiarkan dombaNya tersesat melainkan memenuhinya dengan panggilan2 dan melimpahinya dengan kasih dan karunia. Yang harus kita lakukan hanyalah merespon dan menjawab panggilanNya.


Amin