Jumat, 12 Juli 2013

GALAU

Beberapa waktu lalu, seorang teman lama telp dan curhat baru saja diputusin pacarnya. Aku tanya kenapa? Kok bisa? Bukannya kalian ud lama pacarannya? Katanya sudah 6 bulan mereka LDR, dia di Jakarta sedangkan pacarnya di Jogja. Katanya selama 6 bulan itu, dia baru menghubungi pacarnya yg di Jogja tidak lebih dari 3x.. HAH? aku sampe kaget. pantas lah u diputusin hahhahahahaha .. jadi cowo kok cuek bener, u masih niat atau ga seh?  klo gw yg jadi cewe u malah mungkin ga usah nunggu 6 bulan ud gw putusin, hahahhahaaha .. *curhat dengan orang yg salah, malah dihakimi* :p

Singkat cerita, dia curhat panjang lebar dan sekarang nelangsa banget sampe rasanya separuh jiwanya ud hilang.. mau ngapa2in juga ga ada semangat.. kerjaan nangis seharian *nah loh ini sebenernya cowo atau cewe seh* hahahahahhaa *orang sedih kok malah diketawain* dan dia ud ga tahu lagi apa yang musti dia lakukan, karena menurut dia selama ini dia kerja keras demi membangun masa depan bersama cewenya *hadeuuu manis bener kata2nya* >,<

Dari curhat2 itu, dia sempat melontarkan kalimat .. "emang u bisa galau juga? u kan ud nikah, punya suami, punya anak" ... eiitss, tunggu dulu.. memangnya galau itu cuma milik orang2 single atau jomblo atau yg ga kunjung2  nikah? Aku cuma senyum aja n dalam hati bilang.. helloooo percuma deh omong panjang lebar mengenai kegalauan rumah tangga sama seorang cowo yg lg patah hati ditinggal cewenya n merasa dirinya yg  paling menderita di seluruh dunia n jaman >,<

Nah, dari hasil obrol2 sama si temen ini..
Aku jadi berpikir.. Memang bener yah selama manusia itu hidup ga pernah lepas dari yg nama bekennya sekarang GALAU..
Coba perhatikan..
Orang yang masih jomblo galau karena ga kunjung dapat2 pacar
Orang yang lg pacaran galau karena ga kunjung2 dilamar
Orang yang lg putus cinta galau karena merasa separuh jiwanya ilang *ya elaah kaya lagu aja*
Orang yang lg persiapan pernikahan galau karena dag dig dug takut pilihannya menikah salah
Orang yang ud menikah galau juga kok belum hamil2
Orang yang hamil galau juga menunggu detik2 melahirkan
Orang yang sudah punya anak pun galau karena ngurus anak ternyata ga gampang
Orang yang .... dan seterusnya silahkan tambahkan sendiri

Jadi, sebenernya manusia hidup itu ga pernah lepas dari yang namanya problematika *gayaaa bahasanya* hahahahaha alias masalah alias sesuatu yang bikin GALAU

Sebenernya klo dari sudut pandangku, GALAU itu berguna juga loh.. Dengan GALAU kita bisa maju alias step forward dan menentukan langkah apa yang harus diantisipasi, diperbaiki atau dicapai..

Cuma orang meninggal yg ud ga bakal ngerasa GALAU, jadi selama kita hidup selamat ber-GALAU ria dan ambi hikmah dibalik itu semua dengan keyakinan ... Tuhan menjadikan segala sesuatunya indah dan tepat pada waktuNya ..

AMIN



Kaya, Miskin dan Sikap Hati

Suatu hari aku pernah mendapatkan pertanyaan  ..
Kenapa yah orang yg dekat sama Tuhan, baik2, rajin ke gereja tapi kok hidupnya sengsara, miskin dan ga punya apa2 sedangkan orang yang jahat, koruptor, hidup seenaknya malah kelihatan menikmati hidupnya, kaya raya dan bahagia.

Apa benar begitu?

Apa benar orang yang ikut Tuhan hidupnya pasti lebih sengsara daripada yang jahat? Apakah benar anak Tuhan hidupnya lebih sengsara daripada yang bukan?

Aku sempat merenungkan pertanyaan itu dan berdoa Tuhan aku harus jawab apa yah? >,<

Tiba-tiba aku ingat cerita di Alkitab tentang Janda miskin yang memberikan persembahan (Luk 21:1-4), (Mrk 12 : 41-44)


Image Source : kuasadoa.com


Lukas
21:1 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. 

21:2 Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. 

21:3 Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. 

21:4 Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya." 



Image Source : sangsabda.wordpress.com


Markus
12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. 

12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. 

12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. 

12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." 


Dari cerita Alkitab di atas mengenai janda miskin yang memberi dari kekurangannya, aku langsung menyadari bahwa Tuhan tidak melihat kekayaan atau materi yang kita miliki di dunia ini, melainkan sikap hati..

Apakah orang kaya pasti hidupnya bahagia? Apakah kekayaan merupakan jaminan kebahagiaan? Apakah orang kaya pasti masuk Surga?

Dalam bagian Alkitab yang lain Tuhan Yesus juga pernah memberikan perumpamaan : lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah. (Mrk 10:25, Luk 18:25, Mat 19:24).

Hal ini menunjukkan bahwa di mata Tuhan, kekayaan duniawi tidak dapat membawa orang untuk masuk Surga, malah cenderung membawa manusia jauh dari Kerajaan Allah. 


Janda miskin memberikan seluruh yang ada padanya menunjukkan ia memiliki 'kekayaan' yang lebih daripada semua orang kaya yg ada di situ. Hanya orang yang 'sangat kaya' yang dapat memberikan seluruh harta yang ia miliki.

Di mata manusia, janda miskin adalah orang yang sengsara, tidak bahagia, serta tidak memiliki apa2, tapi di mata Tuhan ia jauh memiliki segalanya, bahkan tiket termahal yaitu masuk Kerjaan Surga.

Jadi, apakah benar orang yang ikut Tuhan hidupnya pasti lebih sengsara daripada yang jahat?
Tentu saja tidak, orang benar di hadapan Allah memiliki hati yang lurus dan terarah kepada Tuhan. Ketika janda miskin memberikan seluruh yang ia miliki sebagai persembahan, tentunya ia merasa sukacita karena ia dapat memberikan yang terbaik kepada Tuhan, tanpa keraguan ia yakin Tuhan akan memenuhi segala kebutuhannya. 

Inilah sikap hati yang berkenan di mata Tuhan, bukan soal berapa harta duniawi yang kita miliki namun sikap hati yang mampu menempatkan Tuhan sebagai yang utama sehingga kita dapat memberikan yang terbaik bahkan segalanya yang kita miliki serta kepercayaan penuh terhadap penyertaan Tuhan dalam hidup kita.

Selamat memelihara sikap hati ...


Image Source : warungsatekamu.org



Selasa, 09 Juli 2013

Pelayanan Perempuan yang Bersuami

Dalam suratnya, Paulus berkata di dalam 1 Kor 7: 34 bahwa :
Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. 

Aku ingat beberapa waktu yang lalu, ketika aku baru menikah dan kemudian hamil, aku seringkali menerima pertanyaan dari beberapa orang apakah aku ga rindu untuk melayani lagi di gereja? Maklum semasa single aku terbilang cukup aktif dalam pelayanan di gereja. Aku dulu aktif dalam kegiatan koor  wilayah dan kategorial, legio maria, kegiatan2 kategorial gereja, mengajar anak2 kursus bahasa inggris di gereja termasuk pula rajin mengikuti acara2 kegiatan gereja macam Persekutuan Doa, Pray and Worship dll..

Kalau ditanya apakah aku ga rindu? Tentu saja aku rindu. Apalagi dulu hampir setiap hari aku berkegiatan .. aku rindu sekali untuk mengikuti kegiatan Pray and Worship.. rindu untuk dapat kembali memuji Tuhan dengan sepenuh hati dalam kegiatan koor. Rindu untuk mengikuti Persekutuan Doa, terutama pembahasan Alkitab.. :) aku senang sekali ikut PD yang membahas mengenai perikop Alkitab.. aku selalu merasa mendapatkan berkat setiap kali mengikutinya. Ada sukacita di dalamnya.

Namun siapa yang tahu mengenai kerinduan itu? :) Tentu aku tidak bisa menyalahkan situasiku. Aku juga tidak bisa menyalahkan suara2 sumbang yang mengatakan aku sudah tidak mau lagi melayani Tuhan, sudah tidak mau lagi menyumbangkan suaraku dalam koor, sudah tidak pernah aktif lagi berkegiatan. Aku sedih ketika mendengarkan komentar2 yang miring tentang keputusan yang aku ambil, yakni berhenti koor dan membatasi diri dalam berkegiatan. 

Saat aku sedih dan kecewa dengan suara2 sumbang tersebut, aku sadar Tuhan meneguhkanku dan menghiburku, aku teringat nas Alkitab di dalam 1 Kor 7 : 34  

"Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya."

Saat itu aku langsung tersadar bahwa pelayanan itu tidak harus yang nampak di gereja atau berbau gerejawi, pelayanan di dalam keluarga pun bernilai di mata Tuhan, bahkan Alkitab mencatat perempuan yang bersuami memusatkan perhatiaannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

Kini, aku tidak lagi sedih jika mendengarkan suara2 sumbang karena aku tahu apa yang Tuhan kehendaki, aku menyadari bahwa di dalam menjalani panggilan berkeluarga ini tidaklah mudah, penuh dengan batu2 tajam dan terjal namun ketika kita mengijinkan Tuhan hadir di tengah2 keluarga yang kita bina maka semua permasalahan dan tantangan pasti ada jalan keluarnya. 


Selamat melayani :)

Senin, 08 Juli 2013

Tuhan Tidak Pernah Lupa Dan Berhutang

Ini kesaksianku mengenai Tuhan yang tidak pernah berhenti membuat hidupku penuh dengan keajaiban melalui rahmatNya.
Sebenarnya ini cerita sudah cukup lama namun baru sempat aku tuliskan di blog ini sekarang..
Malam Kamis Putih 2011 lalu, tepatnya setelah selesai tuguran. Tiba-tiba banyak orang yang bergumam kalau ada kebakaran di daerah dekat rumahku. Sontak aku kaget dan langsung lari pulang sekencang2nya.
Di sepanjang perjalanan pulang, aku banyak bertubrukan dengan orang2 yg juga berlarian, banyak diantara mereka yang berlari2 sambil membawa barang2.
Kebetulan rumahku jaraknya tidak jauh dari gereja. Masih berada di lingkungan daerah yang sama.
Jantung ku berdegup kencang sekali, aku takut terjadi sesuatu di rumahku. Aku mencoba telp ke rumah namun tidak ada yang mengangkat, aku coba telp ke HP mama dan pembantu rumahku juga tidak diangkat, aku jadi bertambah khawatir.
Setelah beberapa saat, akhirnya aku sampai di rumah. ternyata Mama dan pembantu rumahku sedang keluar melihat kebakaran, pantas saja tidak ada yang mengangkat telp.
Untunglah kebakaran nya tidak sampai meluas ke rumahku dan setelah beberapa jam pemadam kebakaran berhasil memadamkan api. Malam itu aku sulit tidur karena sempat kaget, mungkin adrenalinku meningkat sehingga jadi sulit tidur.

Pagi harinya, di hari Jumat Agung, aku pagi2 jalan berangkat ke gereja mau ikut jalan salib sebelum sore harinya mau ikut ibadat Jumat Agung. Enaknya rumah berdekatan dengan gereja yah ^___^ jadi rajin ke gereja ^^. Pulang dari ibadat Jalan Salib, di tengah jalan dekat rumah, tiba2 aku bertemu dengan seorang ibu muda yang sedang menggendong anak laki2nya. Tiba2 dia senyum dan menghampiri aku, ternyata ibu itu salah satu warga yang rumahnya kena kebakaran semalam. Ia minta sumbangan katanya "Tolong ci semalam rumah saya habis terbakar." Karena kasihan. tanpa pikir panjang, aku langsung buka dompet dan mengambil sejumlah uang. Aku masih ingat nominal nya :) Setelah itu aku sangat terkejut karena Ibu itu langsung sujud sampai ke kaki ku dan berkali2 mengucapkan terima kasih. Aku masih ingat, Ibu itu sempat memanjatkan doa untukku, katanya semoga nci dibalas kebaikannya berkali2 lipat sama Allah dan sukses selalu."
Aku sampai ga enak banget saat itu karena si Ibu sampai sujud2 segala. Aku sampai bilang duuuh gpp Bu sambil membantunya berdiri. Setelah itu si Ibu pergi dengan anak laki2nya yang digendong itu.

Aku sudah melupakan kejadian itu, sampai beberapa bulan kemudian, aku iseng2 mencoba usaha menjual pernik2 fancy character. Usaha ini benar2 aku mulai tanpa modal, aku tanpa sengaja menemukan vendor yang menjual ini untuk para re-seller. Awalnya aku iseng saja mencoba tanpa banyak berharap. Aku pun mengerjakannya sambilan ketika senggang di kantor ^_____^ ketahuan deh suka nganggur di kantor.. hahhahaha... Tanpa aku duga2 ternyata usaha ini benar2 memberikan aku rejeki tambahan.. di luar dugaan produk yang aku jual itu sedang booming .. Guess .. what's the product? It's Angry Bird ^^ Ga nyangka yah si burung merah dan babi hijau ini bisa memberikanku rejeki..
Yang paling mengagumkan dari kejadian ini adalah jumlah keuntungan dari produk pertama yang aku jual jumlahnya sama persis dengan jumlah nominal yang aku berikan pada Ibu yang menggendong anaknya pas hari Jumat Agung itu.

Aku tidak pernah menyadari hal ini, sampai pada suatu saat aku mengukuti Persekutuan Doa, di sana membahas thema tentang Tuhan yang tidak pernah lupa dan berhutang..
Aku lupa kitab, ayat dan pasal yang diajarkan terpaut dengan hal ini. Tapi yang pasti thema yang dibawakan pada saat itu sangat mengena di hati dan aku pun langsung disadarkan akan kebesaran, kemurahan hati Tuhan yang tidak pernah lupa dan berhutang.. Bukan berarti aku mengharapkan balasan atau keuntungan dari Tuhan atas apa yang aku berikan, namun aku belajar bahwa Apa yang kamu tabur itu pula yang akan kamu tuai bahkan berkali2 lipat.



Selamat menabur dalam kerendahan hati dan suka cita :)




To Love Than To Be Loved

Dalam doa Santo Fransiskus dari Asisi terdapat kalimat "to love than to be loved".. atau lebih baik mencintai daripada dicintai. Sebagai manusia, cinta adalah sebuah kebutuhan. Cinta tidak selalu dihubungkan dengan cinta dengan lawan jenis, cinta dapat lebih luas artinya. Cinta kepada sesama dan lingkungan,cinta kepada orang tua, anak, keluarga dll . Santo  Fransiskus dari Asisi pun dekat dengan lingkungan, bahkan hewan2 di hutan dapat berbicara dengannya, Wow luar biasa makna cinta ini :) bahkan hewan pun dapat merasakan cinta yang disampaikan oleh Santo Fransiskus.

Kali ini aku bukan ingin berbicara mengenai cinta lingkungan hidup ataupun hewan :) Aku ingin berbicara mengenai bagaimana kita mencintai diri kita sendiri, bahagia dengan diri kita, bahagia dengan  hidup kita, sehingga bisa memancarkan energi positif bagi lingkungan kita.

Aku belajar bahwa ternyata mencintai itu tidak mudah.. Saat kita merasa kita sudah berusaha berbuat dan memberikan yang terbaik, ternyata tidak pernah cukup untuk orang yang kita cintai. Aku belajar bahwa sebelum kita mencintai orang lain pertama2 kita harus bisa belajar mencintai diri kita sendiri dahulu, bukan maksudnya cinta diri sendiri dalam artian egois, melainkan kita bahagia, menerima, mensyukuri, mengasihi hidup dan diri kita adanya sesuai yang sudah Tuhan anugerahkan.

Aku belajar bahwa ketika kita bahagia dengan diri kita, bahagia menjalani hari2, bahagia atas apa yang sudah Tuhan anugerahkan dalam kita, orang2 yang kita kasihi pun merasakan bahagia. Kita perlu menjadi pribadi yang utuh, menjadi gelas yang penuh untuk dapat mengisi tangki cinta orang yang kita kasihi dengan kepenuhan kita, jika tidak malah akan saling mengeringkan satu sama lain.

Janganlah dulu berfokus bagaimana kita mencintai orang lain sebelum kita dapat mencintai diri kita sendiri. Seorang yang terluka hatinya, insecure terhadap dirinya sendiri tidak akan pernah dapat mencintai dengan penuh karena dia mengisi dari kekosongannya. Kita perlu menjadi penuh dahulu baru kita dapat mengisi tangki cinta orang lain :)

Jadilah ibu yang bahagia bagi anak2 kita
Jadilah istri yang bahagia bagi suami kita
Jadilah anak yang bahagia bagi orang tua kita


Selamat berbahagia :)

Jumat, 26 April 2013

Mencintai tidak harus memiliki

Suddenly terlintas kalimat itu : cinta tidak harus memiliki..

Well..
Duluuuu banget aku sering ngejek orang yg bilang : cinta ga harus memiliki and gw bakal balas dengan bilang heay, kalimat itu hanya untuk orang2 loser alias orang yg ga berhasil mendapatkan cintanya.
Karena menurut gw, ketika kita mencintai seseorang kita akan berusaha membahagiakan orang tersebut, bagaimana mungkin kita bisa membahagiakan orang tersebut kalau kita tidak bersamanya?
Mendoakannya dan melihatnya berbahagia bersama orang lain? Mmmm, apa donk namanya kalau bukan loser.. hehehe jahat banget yah omong nya..

Tapiii akhir2 ini aku merasa hal itu ga begitu buruk, maksudnya adalah mendoakan orang lain bahagia itu kan sesuatu yang baik, apalagi kalau melihatnya hidup bahagia.. hal itu membuat kita juga turut merasa bahagia, bukannya itu arti mencintai yg sesungguhnya? Pengorbanan..
Bahkan beberapa orang sengaja tidak memperlihatkan pengorbanannya demi melihat orang yg dicintainya bahagia. 

Mmm... officially kayanya malam ini aku mulai setuju dengan kalimat : cinta tidak harus memiliki.. 

Love you :)