Selasa, 09 Juli 2013

Pelayanan Perempuan yang Bersuami

Dalam suratnya, Paulus berkata di dalam 1 Kor 7: 34 bahwa :
Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. 

Aku ingat beberapa waktu yang lalu, ketika aku baru menikah dan kemudian hamil, aku seringkali menerima pertanyaan dari beberapa orang apakah aku ga rindu untuk melayani lagi di gereja? Maklum semasa single aku terbilang cukup aktif dalam pelayanan di gereja. Aku dulu aktif dalam kegiatan koor  wilayah dan kategorial, legio maria, kegiatan2 kategorial gereja, mengajar anak2 kursus bahasa inggris di gereja termasuk pula rajin mengikuti acara2 kegiatan gereja macam Persekutuan Doa, Pray and Worship dll..

Kalau ditanya apakah aku ga rindu? Tentu saja aku rindu. Apalagi dulu hampir setiap hari aku berkegiatan .. aku rindu sekali untuk mengikuti kegiatan Pray and Worship.. rindu untuk dapat kembali memuji Tuhan dengan sepenuh hati dalam kegiatan koor. Rindu untuk mengikuti Persekutuan Doa, terutama pembahasan Alkitab.. :) aku senang sekali ikut PD yang membahas mengenai perikop Alkitab.. aku selalu merasa mendapatkan berkat setiap kali mengikutinya. Ada sukacita di dalamnya.

Namun siapa yang tahu mengenai kerinduan itu? :) Tentu aku tidak bisa menyalahkan situasiku. Aku juga tidak bisa menyalahkan suara2 sumbang yang mengatakan aku sudah tidak mau lagi melayani Tuhan, sudah tidak mau lagi menyumbangkan suaraku dalam koor, sudah tidak pernah aktif lagi berkegiatan. Aku sedih ketika mendengarkan komentar2 yang miring tentang keputusan yang aku ambil, yakni berhenti koor dan membatasi diri dalam berkegiatan. 

Saat aku sedih dan kecewa dengan suara2 sumbang tersebut, aku sadar Tuhan meneguhkanku dan menghiburku, aku teringat nas Alkitab di dalam 1 Kor 7 : 34  

"Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya."

Saat itu aku langsung tersadar bahwa pelayanan itu tidak harus yang nampak di gereja atau berbau gerejawi, pelayanan di dalam keluarga pun bernilai di mata Tuhan, bahkan Alkitab mencatat perempuan yang bersuami memusatkan perhatiaannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

Kini, aku tidak lagi sedih jika mendengarkan suara2 sumbang karena aku tahu apa yang Tuhan kehendaki, aku menyadari bahwa di dalam menjalani panggilan berkeluarga ini tidaklah mudah, penuh dengan batu2 tajam dan terjal namun ketika kita mengijinkan Tuhan hadir di tengah2 keluarga yang kita bina maka semua permasalahan dan tantangan pasti ada jalan keluarnya. 


Selamat melayani :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar